Fanfict : “Dear, Cho Ahra…”

20 Jan

[][][][][][]

Handphone Ahra berdering. Dengan sigap Ahra mengangkatnya.

“Yoboseyo?”

“Ahra…”

“Kyuhyun?”

“Saengil chukhae…”

TUT~ TUT~ TUT~

****


Ini hari yang menyenangkan dalam hidup Kyuhyun. Kyuhyun melihat Ahra masih terlelap dalam dunianya. Padahal ini msih jam 3.15 sore. Seperti inilah ahra jika tidur siang. Kyuhyun pun berjinjit masuk ke kamarnya dan mengecup keningnya.
“Selamat pagi…” kata Kyuhyun pelan.

Ahra menggeliat geli saat kutiup telinganya. Dia bangun dan tertawa kecil.

“Haha~ babo, ini sudah sore dan ini hari Rabu! Ulang tahunku besok,” kata Ahra.

Kyuhyun trsnyum evil.
“Memangnya siapa yg mau ngucapin Ulang Tahun ke Noona?” jwab Kyuhyun asal dan turun dari ranjang Ahra.

Itu salah satu sikap yg membuat Ahra, Sang Kakak, gemas pada satu dongsaeng kecilnya ini. Ahra trsnyum angel dan turun mengikuti Kyuhyun.

“Yah, kau mau kerja ya?” tnya ahra sambil memberikan tas kecil Kyuhyun.

“Ne,” jwab Kyuhyun singkat.

“makan dulu… tempat kerjamu jauh sekali. Datang kesana saja, membutuhkan waktu 5 jam, kan? Lebih baik makan dulu,” perintah Ahra.

“Tenang saja. Aku sudah makan tadi dan sudah siap membawa bekal, hehee… lagipula aku Cuma kerja dimalam hari, Noona tidak perlu khawatir,” jelas Kyuhyun yg masih mengikat tali sepatunya.

Ahra mndekati Kyuhyun dan duduk disampingnya.

“Ya, aku tidak mau, jika kau tidak pulang besok. Pokoknya, kau harus datang kerumah, karena appa dan Eomma juga akan datang dari Eropa untk ulang tahunku yang ke-26 ini, kkk…” bangga Ahra dengan tawa kecilnya.

Kyuhyun manyun meremehkan sang Kakak.

“Ya, kau sombong sekali! Aku saja baru 24 tahun, tapi tidak pernah kedatangan Appa-Eomma sperti hari besar saja,” kata Kyuhyun.

“Tenang, kan tiap tahun ada Noona,” jwab Ahra dan mengacak2 rambut Kyuhyun.

Kyuhyun trsnyum lagi dan memeluk Noona-nya itu.
“Gomawoyo,” kata Kyuhyun singkat dan bergegas pergi dengan sepedanya.

“Aku pergi dulu, Noona!” teriak Kyuhyun melambai2kan tangannya pada ahra.

Ahra trtawa kecil dan ikut melambaikan tangan.
“Iya, Kapten Cho! Hati-hati!!!”

[Ahra POV]

Dia semangat sekali, Si Kyuhyun kecilku sudah besar sekarang. Dia senang sekali sewaktu dia bebas dari kontrak SM Entertainment dan tinggal denganku di ujung pulau Incheon *si author ngarang abis!*
Mungkin blum banyak yang tahu kalau Kyuhyun sudah memberikan surat pengunduran diri dari SM. Mengundurkan diri dari boyband popular, Super Junior. Tapi, Kyuhyun masih terlihat manggung bersama hyungdeul lainnya di SS3. Yap, sekarang Kyuhyun  sudah resmi keluar dari SuJu. Dia hanya ikut bersama sekali2. Itu karena Kyuhyun tidak mau fans-nya kecewa dan nyerbu kantor SM sperti tragedy Hangeng oppa waktu itu.

Aku sampai lupa, sekarang Kyuhyun bekerja di kantor yang-tidak-kuketahui-apa. Dia sudah bekerja selama 2 bulan, dan hari ini adalah tanggal pembagian gaji. Dia berjanji akan menggunakan uangnya untuk jalan2 kepasar malam bersamaku besok, untuk merayakan ulang tahunku yang ke-26. Ah, aku sangat tua ^^
aku berharap perjuangan Kyuhyun tidak sia-sia.

[POV-END]
“SORRY SORRY SORRY SORRY~~”

Handphone Ahra berdering. Dengan sigap Ahra mengangkatnya.

“Yoboseyo?”

“Ahra…”

“Kyuhyun?”

“Saengil chukhae…”

TUT~ TUT~ TUT~

“Apa-apaan itu?” heran Ahra pelan dan belum menutup telponnya.

Tiba-tiba handphone itu bersuara lagi.
“Ahra!”

“Ah, Eomma?” Ahra tersadar itu suara Eomma-nya.

“Eomma akan sampai 1 jam lagi, kau jangan kemana2, ok?”

“Ne, arasseo,”

“Ok, sampai jumpa, saranghae…” kata eomma lagi dan menutup telponnya.

Ahra trsnyum kecil sesaat dan snyuman itu langsung hilang. Ahra mengingat lagi kejadian singkat yang ia alami.

“Kenapa tadi aku berhalusinasi Kyuhyun menelponku? Dan itu… dia mengucapkan Ulang Tahun dengan suara setengah2. Ya Tuhan, Ada apa dengan Kyuhyun?” tnya ahra pada dirinya sendiri dengan firasat yang aneh.

[Kyuhyun POV]

Woohooo!!! Aku bebas!
sekarang aku bisa bebas kemana saja di desa kecil ini. Well, tidak banyak orang mengenaliku. Aku hnya bisa berteriak gaje sperti orang tak dikenal. Biasanya jika aku keluar sebentar saja, ELF sudah berdatangan dan mnta tanda tangan. Sekarang, aku bisa bebas berjalan2 dengan tenang tanpa teriakan disana-sini. Malahan, aku mendapat senyuman dari orang2 yg ramah disini.

“Kyuhyun!!!” teriak seseorang padaku.
Dan saat aku menoleh, gigi putihnya yang sehat mengawali penglihatanku padanya.

“Ah, Gohyun! Kau cepat sekali datang kesini. Biasanya aku sempat sampai kerumahmu dulu,” jwabku nyengir.

“Yah! Aku bisa lebih cepat hari ini, soalnya hari ini pembagian gaji!” balas Gohyun tidak kalah mantapnya.

Aku tertawa dan mengacak2 rambut coklatnya.
“Misun, kau ini yeoja aneh,” gumamku dan mengayuh sepedaku lagi.

“Yah! Sudah kubilang aku ini namja dan namaku Nam Gohyun!”

“Kau yeoja dan namamu Choi Misun!”

“Tapi, kita sudah sepakat kau tidak memanggilku Misun lagi dan menganggapku namja!” teriakannya semakin keras. Spertinya dia marah.

Dia berhenti di jembatan dan aku berhenti disampingnya.

“aku lebih suka kau sebagai yeoja, Misun-ah,” kataku sambil memegang pipinya yang mulus.

Dia terlihat gugup. Ya, Ya! Aku menang!

“Hahaha! Mau mengerjaiku lagi, evil kyu?” tnyanya sinis dan membalapku.

“Aisshhh!! Aku bukan Evil Kyu lagi! Aku Cho Kyuhyun!” teriakku berusaha membalapnya.

“Ne, aku tahu, Kyuhyun-ah,” jwabnya pelan.

Belum kuceritakan? Temanku yang cerewet dan tomboy ini adalah Choi Misun, atau orang2 biasa memanggilnya Gohyun, Nam Gohyun. Bisa dibilang itu namanya sebagai namja. Sebenarnya, dia gadis yang cantik dan manis. Tapi, sejak dia sering bertingkah layaknya pria, bnyak yeoja yang suka padanya. Haha, aneh juga.
Ah, Dia bekerja di Pabrik kue yang sama denganku. Tugas kami sama2 di malam hari, makanya kami sangat dekat. Kalau aku tugasnya menjaga gerbang, semacam satpam gitu. Nah, Misun bertugas memeriksa kue yang ada di dalam pabrik. Tiap 2 bulan begitu. Makanya aku juga mulai sayang padanya seperti adikku sendiri. Tidak mungkin aku memacarinya, karena aku yang mencomblanginya dengan temanku sendiri, Lee Sungmin. Sengaja kucomblangi, supaya Sungmin bisa terlihat lebih lelaki jika bersama si tomboy Gohyun ini. Sebenarnya aku menyesal melakukan itu. Tapi, aku harus berusaha trsenyum di depan mereka. Lagipula, Misun juga menyukai sungmin, sama sperti Sungmin…

“Kyuhyun, Ahra Eonni besok ulang tahun, ya?” tnyanya ditengah perjalanan, membuyarkan lamunanku.

“Mwo? Tahu darimana?”

“Sungmin Oppa, hehe…” dia tertawa. Giginya mirip Sungmin.

“waeya? Kau tidak suka?” tnyanya lagi.

Aku menggeleng dan trsnyum.

“Annia… hehe,” aku melanjutkan perjalanan lagi.

“Yah, kau namja aneh!” teriaknya gag nyambung.

***

“wah indahnya!” pekikku keras.

Aku berhenti di lapangan luas dan dipenuhi bunga matahari yang sudah mekar. Sungguh indah!

“Kau baru pertama kali kesini?” tnya Misun heran.

“Ne, biasanya aku lewat jalan besar kalau ke Pabrik. Tapi, sekarang saat aku lewat gang ini, aku melihat pemandangan indah sepanjang masa!” jelasku agak lebai.

Misun tertawa.
“Haha! Ini toko bunga pamanku, kau mau singgah sebentar? Mungkin melihat2 untuk hadiah Ahra eonni?” usul Misun padaku.

Mataku berbinar-binar menatap Misun. Aku tersenyum dan memeluknya.
“Terimakasih Misun!” ucapku langsung. Misun trlihat senyum dan trtawa juga.

“Kalau begitu, khajja~” ajak Misun dan duluan mengayuh sepeda birunya.
aku mengikutinya dari belakang.

****

“Paman Choi,” panggil Misun saat masuk di toko sederhana itu.

Baru masuk saja, aku sudah melihat banyak keragaman bunga disitu. Ada Mawar Merah, Mawar Putih, Bougenvil, Anggrek, Melati, Tulip, dan lain-lain. Ternyata, lebih banyak bunga Matahari, hehe.

“Ah, Misun! Lama tidak main kesini,” sapa seorang ahjusshi yang kuyakini itu Paman Choi.

“Iya, Paman. Yah! Aku ini Gohyun tau!” balas Misun rada ngambek. Dasar yeoja jadi-jadian ==”

“ah, Ne! Paman lupa. Wah, ini siapa pacarmu??” tnya Paman Choi yang sukses membuat pipiku merah.

“Andwae! Pacarku itu member Super Junior, ini temannya, namanya Cho Kyuhyun! Namja yang paling baik sepanjang masa!” jwab Misun ikut2an lebai sepertiku tadi.

“Oh, Kyuhyun-sshi, aku Choi Hwang Jun, Pamannya Misun… eh! Maksud Paman, Gohyun. Kkk~”

“Aissh! Paman ini!”

Aku hnya trtawa kecil melihat tingkah Paman-Ponakan itu.

“Kyuhyun, kau mencari bunga apa?” tnya Misun yang tiba2 berada disampingku.

“Aku… ini…” aku kebingungan sendiri. Ahra suka bunga apa?

Misun tersenyum padaku dan memeberikanku bunga kecil berwarna putih. Eh, itu tidak ada mahkotanya, itu sperti benang sari, kalau ditiup benang2 sari itu bisa terbang (?)
*Sumpah! Gue lupa itu bunga apa. Yang pasti itu bunga pernah muncul di MV Hangeng-Holding an Umbrella ^^ semoga ngerti, kkk*

“aku tahu kau bingung dengan pilihanmu. Berikan saja ini pada Ahra, dia pasti suka. Bunga ini, mewakili perasaan seorang yg bahagia. Jika Ahra trsenyum saat melihatnya berarti dia senang dengan pemberianmu, dan jika dia berusaha meniup benang sari putih ini, berarti kau sukses membuatnya bahagia, Kyuhyun-ah,” jelas Misun trsnyum.

Aku menerima se-ikat bunga putih kecil itu. Melihatnya saja aku sudah tersenyum.
“Terima kasih, Misun-ah. Spertinya kau tahu bnyak mengenai bunga, ya?”

“ahahaa, biasa saja!” balasnya dengan menggaruk2 kepalanya yang tidak gatal itu.

“Paman Choi, kami pamit, ya! Mau pergi kerja dulu, annyeong!”
“Annyeong, Choi Ahjusshi!”

“annyeong! Hati-hati, kalian!”

****

“Bunga ini indah sekali,” kataku sedikit berteriak pada Misun, habisnya dia mengayuh terlalu kencang.

“Ne! Aku tahu, itu salah satu bunga favoritku,” jwabnya yang bisa kudengar jelas.

Sambil mengayuh sepeda, aku terus memperhatikan bunga itu. Sudah kubayangkan bagaimana ekspresi Ahra saat menerima bunga ini dan menaruhnya di meja yang berada tepat ditengah antara tempat tidurku dan tempat tidurnya. Aku tidak sabar pulang kerumah ^^

“KYUHYUN!!! AWASS!!!”

Teriakan Misun yang agak nyaring itu membuatku kelabakan memegang bunga itu dan…

BRAK!!!!

Aku terbaring didepan bis itu.

Misun terlihat panik dan mengayuh sepedanya dengan cepat ke arah seterusnya.

Aku berusaha bangun dan menopang badanku untuk berdiri.

“Bis Babo! Kenapa nabrak gag bilang2! Ah, untung aku tidak apa-apa,” gumamku sedikit jengkel dan berusaha mengangkat sepedaku.

Kulihat bunga untuk Ahra masih utuh dengan ikatan pita ungu yang lucu itu.

“Lain kali hati-hati,” Ucapku pada pengemudi yang tidak kulihat siapa.
Whatever… Yang penting bunga untuk Ahra masih utuh.

*****

Hari mulai gelap. Sudah kuduga, pasti aku sampai di pabrik tepat jam 9 malam. Aku turun dari sepeda dan memakirkannya di samping rumah kecil untuk satpam tuh #PLAK.

Aku trsenyum melihat topiku yang bertuliskan “LITTLE KYU” yang dirajut oleh Misun. Tapi, aku kaget saat melihat seorang yeoja yang duduk dipinggir gerbang menangis.

“Misun?” tegurku.

Tapi tidak digubris olehnya. Dia menangis semakin keras.
“Kyuhyun! Kenapa begini?” ucapnya pelan, tapi aku bisa mendengarnya.

“Misun, kau kenapa? Aku kenapa?” tnyaku heran.

Dia berdiri dan menaiki sepedanya lalu pergi pulang. Tunggu dulu, dia sama sekali tidak menyadari aku disini dan pergi begitu saja? Ada apa dengan Misun?

“GUK!!! GUK…GUKK!!!” kudengar suara anjing menggonggongiku.

“Wah, Bada!” pekikku senang.

Itu anjing penjaga di pabrik ini. Aku senang sekali bisa bermain dengannya.
aku membuka bekal yang ada di tas-ku dan memakannya bersama Bada. Aku terus2an memberikannya tulang sapi yang kudapat dirumah tetanggaku. Ya, Tulang sapi adalah camilan favorit untuk anjing sperti Bada.

“Kau tidak mengantuk?”

“Guk! Guk!!!”

“Ya, aku juga… kau mau main?”

“Guk!!!”

“bagus!”

Aku mengambil tulang dari ekor Bada dan melemparnya jauh. Dengan lihai, Bada berlari lincah dan mengambilnya lalu berlari lagi kearahku.

“Anjing pintar! Aku semakin sayang padamu, tepatnya pada orng2 didesa ini, duh~ kau lucu sekali, Bada!” teriakku gaje sperti orng gila.

Beberapa waktu terlewati, kulihat Bada sudah tertidur dibawah kursiku. Padahal ini masih jam 2 subuh. Aku trsenyum melihatnya. Aku pun duduk dan mengambil pulpen juga secarik kertas. Aku mulai menulis isi hatiku tentang desa ini dan perasaanku. Mulai dari tinggal di Incheon bersama Ahra, kerja di Pabrik Roti, bertemu Bada dan Misun, sampai2 tinta pulpenku habis. Ah, Sial! Padahal isinya masih banyak? Mungkin macet. Uah, aku bersandar di kursi itu dan mengambil bunga untuk Ahra. Bunganya mulai layu, kuharap tidak sampai besok.

[POV-End]

****

[Author POV]

Pagi jam 05.00, Kyuhyun bangun dari tidurnya yang hanya berbaring di meja. Kyuhyun berdiri lagi dan menguap besar.

“GUk!!!! GUKK!!!!” Bada sudah menyapa Kyuhyun.

“Hahaa, selamat pagi, Bada~ oh, ya, aku harus pulang. Sperti biasa, hehe~ bye!” ucap Kyuhyun dan bergegas mengayuh sepedanya pulang.

Tentu saja ini hari yang membahagiakan untuk Kyuhyun. Karena kakak perempuannya, atau lebih enak dalam korea dibilang Noona, yaitu Cho Ahra, berulang tahun yang ke-26. Kyuhyun melihat bunga mungil itu msih terlihat utuh walaupun beberapa tangkainya mulai layu, Kyuhyun mempercepat gerakan kakinya untuk cepat sampai dirumah.

Sesampainya di rumah kecil dan sederhana itu, banyak orang yang mengerumuni rumah Kyuhyun. Kyuhyun yang terlihat bingung, mulai tersenyum kecil.

“Noona, kau memulai acara tanpaku yah? Kkk…” gumam Kyuhyun dan memarkirkan sepedanya di sembarang tempat.

Namun, Kyuhyun melihat wajah orang2 ditmpt itu bukan senang, melainkan terlihat berduka cita. Ada beberapa yang terlihat kecewa dan ada yang menangis.

Kyuhyun melihat ibunya dan ayahnya menangis berpelukan. Misun terlihat menangis tersedu-sedu dan Sungmin ada di sampingnya untk menghiburnya.

“Ada apa ini, Sungmin-ah?” tnya Kyuhyun pada Sungmin. Tapi Sungmin tidak menjawabnya. Sungmin terlihat ikutan menangis dan memeluk Misun.

Kyuhyun mndengar suara ahra memanggilnya.
“Kyuhyun…”

Kyuhyun semakin mndekat pada sumber suara itu, Sampai akhirnya menemuka ahra sedang menangis dan memeluk jasad seorang namja yang berdarah2 dan terlihat tak bernyawa.
Kyuhyun memfokuskan pandangannya dan berusaha menopang kakinya untk berdiri.

“yang dipeluk Ahra itu… itu aku!!???” gumam Kyuhyun seakan berteriak, tapi sekali lagi, tidak ada yang mendengarnya.

“Kyuhyun! Kau berjanji akan pulang kan?? Tapi, kenapa kau pulang seperti ini!!??” teriak ahra pada jasad Kyuhyun yang pucat.

Kyuhyun melihat wajahnya yang pucat, dengan kening yang berdarah, bibir memar, dan badan yang terlihat dilumuri darah dari kepala.

“Kyuhyun, ini terlalu cepat~ ELF bahkan sudah menunggu kita untuk SS3 di Indonesia. Sial,” gumam Sungmin pelan, tapi didengar jelas oleh arwah Kyuhyun yang sedang menangis.

“Maafkan aku, Sungmin-ah,” jwab Kyuhyun tapi seakan berbicara dengan tembok.

Semua orang disitu merasa kehilangan terutama Sang Kakak, Cho Ahra.

[][][][][][]

3 bulan berlalu, aktivitas kembali seperti biasa. Hari ini adalah hari tepat SS3 di Indonesia dimulai, ahra mulai menyalakan TV-nya.

“…saat ini, saya reporter Choi berada di Balai Sarbini, Jakarta, tempat dimana idola kita Super Junior mengadakan konser tanpa seorang Cho Kyuhyun. Disini hujan sangat lebat, dan ELF sungguh terkejut mendapat kabar duka dari Leeteuk sang Leader yang dengan tegas mengatakan Cho Kyuhyun meninggal dunia. Terlihat juga, Super Junior member sedang menangisi kepergian sang Magnae. Kembalinya Kibum, Kangin, dan Hangeng di Super Junior, tetap tidak bisa mengobati rasa sakit yang dialami ELF di Indonesia dan diseluruh dunia. Semoga dengan ini, Kyuhyun bisa mndengar ELF memanggilnya dan kita doakan yang terbaik untuknya. Cho Kyuhyun Oppa, Saranghaeyo! Saya, Choi Misun, dari Jakarta, kembali pada Mnet TV,…”

TES… TES… TES…

Hujan di Indonesia turun beriringan dengan air mata Ahra. Selama 3 bulan ini, Ahra terus2an menangis meratapi kepergian sang adik. Ahra benar2 kehilangan.

TOK…TOK!

Terdengar suara jendela kamar Ahra diketok seseorang. Dengan cepat Ahra mendekati sumber suara itu. Betapa terkejutnya Ahra menemukan tulisan, “SAENGIL CHUKHAE, SARANGHAE~” yang ditulis tangan dari air hujan yang mengalir.
Air mata Ahra semakin deras dan Ahra hanya bisa berusaha tersenyum melihat peristiwa itu.

“Kyuhyun~ dasar Evil,” gumam Ahra dan trsnyum dalam tangisnya.

Tidak ada lagi yang melihat update twitter dari @GaemGyu itu…

Tidak ada yang tahu bagaimana rupa wajah Cho Kyuhyun sekarang…

Atau pun siapa yang Kyuhyun sayangi…

Sekarang, Kyuhyun hanyalah bayang2 yang pergi selama-lamanya.
Tapi, asal kalian tahu saja, ELF tetap mencintainya.

-END-

Ini fanfict terinspirasi dari MV Hangeng – Holding An Umbrella *mian kalo salah judul*
Tapi, gw ubah dengan versi gua sendiri~ ho ho ho! ^^
Mianhae kalo jelek atau gajelas gtu alurnya, haha~ semoga kalian suka deh 😀

P.S : saya kangen ma Hangeng TT_TT #gaAdaYangTanya!PLAK#

oh, ya…

fanfict ini juga pernah dipublish di –> http://www.superjuniorff2010.wordpress.com

4 Tanggapan to “Fanfict : “Dear, Cho Ahra…””

  1. Lereen 12 Februari 2011 pada 1:01 pm #

    OOoo.. iya.. pantesan uda pernah baca..:) Udah di publish d superjuniorff2010.. 🙂 Ska sama ceritanya! 😀

  2. euricha 8 Maret 2011 pada 7:20 am #

    hikz..hikz..
    Love you kyuhyun…

Tinggalkan Balasan ke NamGoHyun_남고현 Batalkan balasan